Berada di kompleks Masjid Raya Singkawang. Didirikan pada tahun 1949, merupakan sebuah monumen atau tugu peringatan pertama yang dibangun pasca Indonesia merdeka, sebuah simbol pengakuan dari Pemerintah Kolonial Belanda atas kedaulatan Indonesia di Afdeling Singkawang.

Gereja Santo Fransiskus Asisi, Gereja yang dibangun antara tahun 1926-1928 ini dak lepas dari sejarah kedatangan ordo Kapusin di Kalimantan. Singkawang pada awalnya adalah stasi pertama di Kalimantan bagian Indonesia. Sekarang merupakan sebuah paroki yang cukup besar di wilayah Keuskupan Agung Ponanak.

Vihara Tri Dharma Bumi Raya, Vihara (klenteng) yang didirikan tahun 1878 ini diyakini sebagai tempat peribadatan umat Tri Dharma tertua di Singkawang. Klenteng ini menjadi sangat ramai pada saat imlek hingga jelang Cap Go Meh. Saat Cap Go Meh, semua tatung atau loya (dukun Tionghoa) dari dalam dan luar Kota Singkawang wajib meminta restu Dewa Bumi Raya di wihara ini sebelum mereka berkeliling kota menjalankan ritual membersihkan kota dari roh jahat.

Residenele Afdeeling (Mess Daerah), didirikan pada tahun 1920, merupakan rumah tinggal Controlleur Belanda, terletak dalam satu kompleks perkantoran yang dibangun Belanda (Kantor VECTOR dan Landraad). Pada mulanya digunakan oleh beberapa kepala daerah Kabupaten Sambas sebagai tempat tinggal, kemudian berfungsi dan dikenal sebagai Mess Daerah Pemerintah Kota Singkawang. Saat ini digunakan sebagai Display Room untuk fotografi, sementara di ruangan kamar dijadikan display set pelaminan dan busana perkawinan etnis.